Scalping merupakan metode trading jangka pendek yang
bertujuan meraih profit kecil namun konsisten dari pergerakan harga yang cepat.
Strategi ini populer karena memungkinkan trader menghindari risiko besar akibat
fluktuasi jangka panjang. Artikel ini membahas strategi scalping tanpa
indikator teknikal untuk pair major (EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, AUD/USD,
NZD/USD) serta emas (XAU/USD). Strategi ini mengandalkan pola harga, struktur
pasar, reaksi candlestick, dan prediksi candle selanjutnya, disusun agar mudah
diterapkan dan tetap profitable dengan pengelolaan risiko yang bijak.
Karakteristik Strategi
Time Frame: M1 – M5
Pasar: EUR/USD,
GBP/USD, USD/JPY, AUD/USD, NZD/USD, XAU/USD
Waktu Trading
Terbaik:
Sesi London (14:00 – 17:00 WIB)
Sesi New York awal (19:00 – 22:00 WIB)
Tanpa Indikator:
Fokus pada struktur harga, candlestick, dan momentum visual
Target Profit: 5–15
pips (forex), 10–30 pips (emas)
Rasio Risk/Reward:
Minimal 1:2
Komponen Utama Strategi
1. Tentukan Area Likuiditas Lokal (Support & Resistance
Sederhana)
Tandai area tertinggi dan terendah selama 1–2
jam terakhir.
Perhatikan zona di mana harga sering berbalik
atau mengalami konsolidasi.
2. Membaca Prediksi Candle Berikutnya
Amati bentuk candle berjalan 10–20 detik
sebelum selesai.
Jika body candle kecil dan shadow lebih
panjang dari body, kemungkinan besar pembalikan akan terjadi.
Jika candle ditutup dengan body penuh dan arah
kuat, candle berikut cenderung melanjutkan arah tersebut.
Gunakan prinsip "momentum akhir candle
menentukan momentum awal candle berikutnya".
3. Entry Berdasarkan Price Action dan Momentum
Entry hanya dilakukan saat:
Harga menyentuh zona S/R penting
Candle konfirmasi menunjukkan sinyal reversal
(pin bar, engulfing, inside bar)
Momentum akhir candle selaras dengan arah bias
4. Exit Cepat Setelah Profit Tercapai
Target kecil, eksekusi cepat.
Hindari berharap terlalu lama — skalping butuh
ketegasan.
5. Pengelolaan Floating Loss
Biarkan floating minor (5–10 pips) jika
analisa masih valid.
Bila candle baru bertentangan kuat (body penuh
lawan arah), segera keluar.
6. Pengelolaan Risiko Equity
Risiko maksimal per posisi: 1–2% dari equity.
Maksimal 3 posisi terbuka.
Stop trading jika loss mencapai 5% equity
harian.
Contoh Strategi pada Pair & Emas
EUR/USD (TF M5)
Resistance lokal:
1.0780
Candle rejection (pin
bar) terbentuk menjelang penutupan candle.
Entry SELL di 1.0778
(dengan konfirmasi prediksi candle bearish berikutnya)
TP: 1.0768 | SL:
1.0783
GBP/USD (TF M1)
Support lokal: 1.2685
Candle hammer
terbentuk + momentum naik kuat di akhir candle.
Entry BUY di 1.2687
TP: 1.2694 | SL:
1.2682
XAU/USD (TF M5)
Resistance: \$2342
Candle bearish full
body terbentuk setelah spike naik.
Entry SELL di \$2340
TP: \$2335 | SL:
\$2344
Tips Tambahan untuk Scalping Tanpa Indikator
1. Fokus pada candle berjalan di 5–10 detik akhir sebelum
penutupan.
2. Gunakan logika volume visual: semakin penuh body candle,
semakin kuat arah.
3. Latih kemampuan membaca momentum candle dengan akun demo.
4. Jangan tergoda revenge trading. Cukup 3–5 posisi per hari
sudah cukup.
Kesimpulan
Scalping tanpa indikator dapat menjadi strategi yang sangat
efektif jika didasari pemahaman struktur pasar, pola candle, dan kemampuan
membaca arah momentum candle selanjutnya. Pendekatan ini memberi kecepatan,
presisi, dan kejelasan dalam eksekusi. Cocok untuk semua major pair dan emas,
terutama bagi trader yang ingin mengandalkan kecermatan mata, bukan indikator
rumit.
📌 Program Klien Status GoldBroker Amarkets.