Salah satu pendekatan populer dan cukup akurat dalam trading
forex dan emas adalah menggabungkan indikator Bollinger Band dan Stochastic
Oscillator. Kedua indikator ini saling melengkapi dalam membaca kondisi pasar,
khususnya untuk mendeteksi overbought, oversold, dan potensi pembalikan harga.
Strategi ini cocok untuk semua level trader karena mudah diterapkan, terutama
pada pair major seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, AUD/USD, NZD/USD serta
XAU/USD (emas).
1. Cara Membaca Indikator
Bollinger Band terdiri dari tiga garis: garis tengah (SMA
20), upper band (SMA 20 + 2 deviasi standar), dan lower band (SMA 20 2 deviasi standar). Saat harga menyentuh atau
menembus upper band, pasar dianggap overbought. Sebaliknya, saat menyentuh
lower band, pasar dianggap oversold.
Stochastic Oscillator biasanya diset ke 14,3,3. Ketika garis
%K dan %D berada di atas level 80, pasar berada di zona overbought. Bila berada
di bawah 20, maka pasar oversold. Sinyal beli muncul ketika %K memotong %D dari
bawah ke atas di area oversold, dan sinyal jual muncul saat %K memotong %D dari
atas ke bawah di area overbought.
2. Lokasi Entry dan Exit
Sinyal entry terjadi ketika harga menyentuh upper atau lower
band Bollinger sekaligus terjadi crossover di stochastic:
Entry BUY dilakukan
ketika harga menyentuh lower band dan stochastic menunjukkan crossover ke atas
di bawah level 20.
Entry SELL dilakukan
ketika harga menyentuh upper band dan stochastic menunjukkan crossover ke bawah
di atas level 80.
Untuk exit, Anda dapat menggunakan dua pendekatan:
Exit berdasarkan
target pip tertentu atau level resistance/support terdekat.
Exit ketika
stochastic kembali mendekati level netral (sekitar 50) atau terjadi sinyal
berlawanan.
3. Penentuan Level Stop Loss dan Take Profit
Stop Loss sebaiknya
diletakkan beberapa pips di bawah lower band (untuk buy) atau di atas upper
band (untuk sell), agar memberi ruang pada volatilitas.
Take Profit bisa
menggunakan target tetap, seperti 10–30 pips pada pair forex atau 20–50 pips
pada XAU/USD, atau menargetkan area tengah Bollinger Band sebagai zona
likuidasi.
4. Money Management dan Risk Management
Salah satu kunci keberhasilan strategi ini adalah
pengelolaan modal yang disiplin:
Gunakan risiko
maksimal 1–2% per posisi.
Hitung ukuran lot
berdasarkan jarak antara entry dan stop loss.
Hindari membuka lebih
dari 3 posisi sekaligus.
Tutup hari trading
jika telah meraih 3 kali target atau mengalami 2 kali stop loss berturutturut.
Contoh: Jika stop loss Anda 20 pips dan target 40 pips, maka
strategi ini menawarkan rasio risk/reward sebesar 1:2, yang sangat ideal dalam
jangka panjang.
5. Time Frame dan Waktu Terbaik
Strategi ini cocok diterapkan pada time frame M15 hingga H1.
Gunakan sesi London dan awal sesi New York untuk akurasi terbaik, karena
volatilitas cukup tinggi dan formasi indikator lebih valid.
Kesimpulan
Strategi kombinasi Bollinger Band dan Stochastic sangat
efektif untuk mengenali kondisi jenuh beli atau jenuh jual serta memberikan
sinyal entry yang cukup akurat. Dengan penerapan disiplin pada level entry,
exit, stop loss, dan take profit, strategi ini bisa menjadi senjata andalan
untuk trading pair forex mayor dan emas. Seperti biasa, selalu lakukan uji coba
terlebih dahulu di akun demo sebelum digunakan di akun real untuk menyesuaikan
psikologi dan gaya trading masingmasing.
📌 Spread tipis mulai dari 0.0 ,Komisi $0.01 /lot per side*, StopOut 40%, 👉 Akun Zero Amarkets.
📌 Program Klien Status GoldBroker Amarkets.